Untuk mensejahterakan Toko Kelontong di Surabaya, Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Perdagangan menggelar Sarasehan Pemberdayaan Toko Kelontong Berbasis Koperasi di Gedung Ex-Siola lantai 2, Jum’at (25/8). Acara ini disambut antusias oleh para tamu undangan. Sebanyak 154 pemilik toko kelontong di Surabaya diundang untuk menjadi tamu pada acara Sarasehan Pemberdayaan Toko Kelontong Berbasis Koperasi.

Kepala Dinas Perdagangan,  Arini Pakistyaningsih dalam sambutanya mengatakan bahwa nantinya para pemilik toko kelontong di Surabaya yang telah memiliki ijin akan dibantu dengan CSR dari beberapa perusahaan. Yang nantinya akan membantu toko kelontong dari yang masih kecil agar diberikan pengarahan supaya bisa menjadi toko kelontong yang besar dan memiliki omset besar pula.

Kemudian Arini memberikan arahan kepada pemilik toko kelontong agar memiliki tekat yang kuat dan memanfaatkan teknologi yang ada sekarang.

“Untuk menciptakan toko kelontong yang maju harus ada tekat yang kuat dari diri kita, berfikir maju kedepan dan kalau bisa manfaatkan teknologi yang ada. Karena nantinya akan membuat jaringan seperti minimarket-minimarket yang banyak kita lihat dipinggir jalan” ucap Arini.

Masih dengan Arini, Kepala Dinas Perdagangan ini berharap agar toko kelontong yang ada di Kota Surabaya akan menjadi toko medern yang mampu bersaing dengan toko-toko besar lainnya. Agar nantinya usaha tersebut bisa diteruskan oleh anak-anak mereka. Ia juga menjelaskan bagaimana melakukan persaingan yang halal untuk usaha kelontong yakni salah satunya dengan tertib terhadap diri sendiri, memanfaatkan teknologi yang ada dan menyimpan modal.

Acara Sarasehan Pemberdayaan Toko Kelontong Berbasis Koperasi dilanjutkan dengan paparan dari PT. Savindo K. P Sahabat Usaha Rakyat (SAHARA) yang diwakili oleh Bu Syakira. Dalam paparannya Syakira menjelaskan tentang perjalanan toko kelontong Suro Boyo yang kini telah menjadi agen sembako di Jakarta. Dan ia juga memberikan visi misi toko kelontong Surob oyo agar para tamu undangan dapat menerapkan di usahanya.(noi/ynu)