Dinas Perdagangan kota Surabaya terus berupaya memberikan dukungan  kepada para pedagang Toko Kelontong supaya bisnisnya bisa berkembang positif. Salah satunya dengan memberikan fasilitas pendampingan dan bimbingan gratis oleh para Mantri Ekonomi.

Hari ini (10/02) sebanyak 200 lebih Mantri Ekonomi mengikuti Pelatihan Pembekalan. Acara ini bertujuan mempersiapkan para mantri ekonomi sebelum mereka membimbing 1.209 pedagang Toko Kelontong di periode tahun 2018.

Membuka acara, bu Arini Pakistyaningsih selaku kepala Dinas Perdagangan memberikan suntikan motivasi dan mengingatkan betapa pentingnya arti sebuah amanah. “Pelajari Tupoksi dengan matang. Ini amanah besar kita yang akan dipertanggungjawabkan sampai di depan Tuhan. Tanggung sendiri akibatnya kalau sengaja lalai.” Ujarnya dengan nada tegas.

Mengawali pelatihan, para Mantri Ekonomi diberi pengetahuan tentang penggunaan kompor gas yang baik juga penanganan jika terjadi kebakaran oleh pak Romli dan Imron dari Pertamina. “Mematikan kompor gas yang baik itu tidak cukup dengan memutar knopnya ke tanda off karena masih ada sisa aliran di selang. Biar lebih aman, putar juga regulator gas setengah supaya aliran gas dari tabung terputus.” Ujar pak Imron.
Dilanjutkan pembekalan ilmu Pembinaan Toko Kelontong oleh dosen teknik Industri ITS bu Maria Anityasari. Beliau menjelaskan tools apa saja yang diperlukan para Mantri Eknomi, mulai dari form identifikasi masalah, jadwal kunjungan dan materi pembinaan yang akan diberikan. Beliau juga menegaskan kepada para Mantri Ekonomi agar punya kepekaan yang tinggi, harus jeli membaca hal-hal yang menjadi permasalahan dan kekurangan Toko Kelontong binaan.
Pemateri kedua dari Praktisi CSR berpengalaman John Hardi. Beliau menjelaskan tentang regulasi Toko Kelontong, teknik komunikasi untuk pendekatan personal dan strategi-strategi mengatasi masalah yang populer muncul saat pendampingan. “Setiap akan melakukan pendampingan niatkan silaturahmi, niatkan untuk menolong orang, niatkan untuk ibadah. Ini hal yang sangat fundamental dan wajib diamalkan. Kalau sudah bisa akrab dengan mereka, niscaya mau memberi ilmu atau mau mengarahkan seperti apa pun bakal gampang.”