Perhatikan cewek di lingkaran merah. Dia bernama Cindar. Baru lulus dari Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. Sekilas pandang tampak seperti fresh graduate lainnya. Namun saat diwawancarai barulah terlihat dia punya sesuatu yang spesial.

Pada umumnya, mayoritas mahasiswa yang baru saja mendapat ijazah akan mengibarkan ijazahnya tersebut untuk mencari pekerjaan. Berbeda dengan Cindar. Dia justru memilih jalan yang mungkin di mata sebagian orang kurang atau bahkan tidak keren. Dia memilih buka usaha kecil-kecilan berupa Toko Kelontong.

Segala kemampuan dikerahkan untuk membesarkan bisnisnya yang belum setahun ini. Berbagai masalah kerap menghadang. Salah satunya adalah mencari tempat kulakan murah. Maka itu ketika program Koperasi Toko Kelontong di Sambikerep diluncurkan, Cindar mengaku berbinar-binar. Dia langsung tertarik untuk menjadi anggota koperasi. “Jelas senang. Program ini sangat membantuku. Kulakan bisa lebih murah, bisa bersaing harga.” Tuturnya sambil merapikan berkas.

Pemerintah setempat kebetulan tahu ada warganya yang punya semangat juang tinggi. Anak muda yang sudah tak bermasalah lagi dengan yang namanya gengsi. Sehingga pemerintah setempat pun memberikan amanah kepada Cindar sebagai sekretaris Koperasi Toko Kelontong Sambikerep Makmur Surabaya.

Mohon doa dan dukungan dari segenap warga Surabaya. Semoga program Koperasi Toko Kelontong ini berjalan sesuai rencana dan bisa membantu Cindar-Cindar yang lainnya.