“Silahkan menyampaikan pendapat unjuk rasa, tapi jangan rusak Surabaya dan jangan rusak anak – anak surabaya” -Tri Rismaharini-

Pagi ini, Bu Risma bersama Forkopimda Deklarasi Jogo Suroboyo Damai di Balai Kota Surabaya

[A THREAD]

Dalam kesempatan ini, Bu Risma juga mengajak semua warga Surabaya untuk menjaga kampung masing – masing.

Termasuk, menjaga anak – anak Surabaya agar tidak ikut kegiatan yang mereka belum mengerti.

“Terima kasih warga surabaya berkat kampung tangguh, kita bisa hadapi pandemi. Kita pertahankan kondisi ini agar pandemi bisa selesai” -Tri Rismaharini-

Harapannya, ekonomi bisa tumbuh dan lapangan pekerjaan bisa muncul. Ketika lapangan kerja dibuka luas, kota ini menjadi aman.

Bu Risma juga menekankan agar menyampaikan pendapat dengan baik dan tidak merusak fasilitas umum.

Karena pembangunan di Surabaya menggunakan uang pajak dan retribusi warga.

“Di Surabaya, pendidikan gratis. Puluhan ribu lansia diberikan makan. Kerusakan fasum akan akan memberikan kesulitan. Karena uang pajak itulah yang kami gunakan untuk mengganti fasum yang rusak” -Tri Rismaharini-

Tidak hanya itu, warga disabilitas Surabaya juga diberikan pekerjaan oleh Pemkot Surabaya.

Mereka juga warga Surabaya yang berhak mendapatkan perlindungan. Untuk itu, Bu Risma mengajak semua pihak menjaga kota.

“Karena hak tiap orang harus dihargai. Tidak bisa seenaknya sendiri. Karena itu saya berharap, hak warga Surabaya juga bisa terpenuhi untuk hidup normal dan damai” -Tri Rismaharini-

Di akhir acara, Bu Risma kembali menekankan untuk tidak melibatkan anak2 dalam unjuk rasa.

“Kenapa harus melibatkan anak2 yang belum mengerti apa2. Hancur hati saya jika anak anak diajak untuk sesuatu yang mereka belum mengerti dan masa depannya dihancurkan” -Tri Rismaharini-

Yuk, bersama – sama kita #JogoSuroboyo dan buat #BanggaSurabaya dengan menyampaikan pendapat dengan baik!