[A THREAD]
Dalam penyampaian tentang SDGs, Bu Risma menyampaikan banyak hal di depan delegasi internasional, anggota parlemen Turki dan masyarakat Turki
Surabaya, memiliki cara bagaimana mengurangi tingkat kemiskinan dan memastikan ketahanan pangan.
Beberapa diantaranya, menyiapkan 46 Sentra PKL untuk akomodir PKL di Surabaya dan 77 pasar tradisional yang siap menjual produk lokal Surabaya.
Selain itu, lebih dari 1.000 toko kelontong hadir di Rusun yang ada di Surabaya. Perempuan, diberikan kesempatan dalam kelola toko kelontong tersebut untuk berkembang.
Untuk kendalikan harga bahan pokok, Surabaya mengadakan bazaar yang sediakan bahan pokok serta hasil pertanian kepada warga Surabaya.
Pemkot Surabaya juga peduli kepada masyarakat kurang beruntung yang ada di Surabaya.
Shelter gratis yang nyaman disediakan bagi para penyandang disabilitas, orang kecanduan obat terlarang, penduduk liar dan anak – anak yang mempunyai masalah sosial.
Dalam sistem transportasi, Surabaya memiliki Surabaya Intelligent Transport System yang mendukung peningkatan dan rekayasa lalu lintas.
Menjadi Smart City, Surabaya melakukan pelayanan publik secara elektronik. Termasuk layanan call centre 112, tangani berbagai masalah masyarakat Surabaya terutama perihal gawat darurat.
Surabaya, tidak sendiri. Kami memiliki sister city dengan 13 kota dari 9 negara yang berbeda. Mulai dari USA, Mexico, South Korea, Inggris, dan negara lainnya.
Terbaru, dengan Turki, Surabaya dengan bangga mengumumkan telah bekerja sama dengan Kota Gaziantep.
Sebelumnya, beberapa waktu yang lalu, Bu Risma pernah menyampaikan bagaimana Surabaya bisa berkembang seperti sekarang di PBB, New York.
Di sana, Bu Risma juga menyampaikan penerapan SDGs yang ada di Surabaya. #BanggaSurabaya
https://twitter.com/BanggaSurabaya/status/1177111504312651777?s=19
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2555076801201871&id=1132036383505927